Penerapan Metode Simple Additive Weighting dalam Penentuan Karyawan yang Layak Dipekerjakan Kembali di Masa New Normal

Abstract

Tahun 2019 adalah tahun yang paling mengerikan bagi beberapa negara yang terjangkit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pertama kali ditemukan di negara Cina, menyebar ke berbagai negara termasuk negara Indonesia pada bulan Maret 2020. Sampai dengan tahun 2021, Covid-19 belum juga hilang, akibatnya banyak perusahaan atau toko-toko memilih merumahkan seluruh karyawannya. Namun dimasa sekarang ini yang disebut juga masa New Normal banyak perusahaan yang membuka kembali perusahaannya dengan mempekerjakan karyawan yang sebelumnya dirumahkan akibat pandemi Covid-19 namun tetap menerapkan protokol kesehatan seperti batasan karyawan yang akan dipekerjakan kembali. Sebuah perusahaan akan membuka kembali perusahaannya namun mengalami kesulitan dalam memilih karyawan yang layak dipekerjakan kembali. Penelitian ini didasari oleh adanya alasan tersebut, sehingga penulis memutuskan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk membantu mengambil keputusan memilih karyawan yang layak dipekerjakan kembali dengan kriteria status vaksin, prospek kerja, jumlah tanggungan, umur dengan jumlah alternatif 15 orang karyawan. Penggunaan metode SAW diharapkan dapat menentukan kriteria karyawan yang layak dipekerjakan kembali, karena metode SAW akan melakukan proses perangkingan berdasarkan atribut dengan bobot yang berbeda-beda sehingga hasilnya lebih optimal, kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menentukan alternatif yang optimal pula. Adapun 5 (Lima) alternatif yang layak dipekerjakan kembali adalah alternatif A2 dengan hasil 0,9908, A14 dengan hasil 0,9662, A1 dengan hasil 0,9326, A11 dengan hasil 0,8671, dan A12 dengan hasil 0,8646.